Sibuk mulai terlihat para ibu menyiapkan sajian meja dalam
mengahadapi lebaran tahun ini 1 syawal 1436 H. Tak ketinggalan ibu
mursholin,S.PdI ibu dari salma dan naswa ikut meramaikan dapur sajian. Ada yang
membuat ceriping pisang balado, keciput, onde-onde ceplis, rempeyek dan juga tak
ketinggalan identitas orang jawa yaitu tape ketan. Begitu juga ibu munjaenah beserta
ibu-ibu yang lain di desa medini kecamatan undaan.
Terlihatlah curahan sebuah kemenangan perjuangan dalam
melaksanakan ibadah di bulan romadlon tahun ini. Bukannya baju baru ataupun
celana dan yang lain harus baru akan tetapi yang sangat penting untuk
diperbaharui adalah semangat beribadah kepada Allahlah yang harus diperbaiki.
Modernisme dan perkembangan IT membawa sistem berfikir yang
serba sekuler mengakibatkan budaya bahkan rasa kepemilikan terhadap agama
menjadi luntur takterkecuali islam sebagai agama rahmatallil alamin. Adalah
sebuah tantangan baru bagi seluruh orangtua, orang dewasa, para ulama bahkan
guru untuk menyeimbangkan antara tuntutan IT dengan tuntutan mempertahankan
iman (kepercayaan beragama).
Romadlon tahun inilah sebagai media pelatihan, pendadaran bahkan
mencetak karakter seseorang sehingga menjadi sosok yang utuh yang kebal resiko
negatif dari perkembangan IT tanpa tersadari dengan menyibukan beribadah
dibulan yang penuh berkah, rokhmat dan ampunan inilah mendekatkan kepada sosok
yang berkepribadian serta mengenal Allah sebagai Robb pemilik kesemuanya yang
ada di maya pada ini.
Kiranya hanya niat yang kukuhlah baik sajian yang dipersiapkan
para ibu menghadapi lebaran, baju baru anak-anak, dan pemuda serta bapak yang
menyiapkan iring-iringan takbiran kesemuanya ini layak sebagai motifasi untuk
dilanjutkan di awal 1 syawal 1436 H hingga menuju 1 syawal 1437 H. Semoga berkah
Amien.........