Berita Baru الأخبار الحالية

إعلان-iklan 1

Rabu, 30 Maret 2011

HALAQAH ASWAJA Tantangan Global Jadikan Jihad NU Bergelora

Sumedang, NU Online
Di tengah hiruk-pikuk persaingan globalisasi, sudah sepatutnya berbagai teladan dari para pendiri NU dalam mengemban amanat jam’iyyah dan jama’ah NU selalu dijadikan pedoman. Mereka tidak pernah mengeluh untuk selalu memperbaharui model dakwah yang membumi sehingga konsumsi spiritualitas jama’ah tetap terhasrati dengan suguhannya.

Demikian dalam acara Halaqah Aswaja yang diselenggarakan di Pesantren Al-Falah desa Cileles kecamatan Jatinangor, Ahad (27/3) kemarin. Halaqah ini dihadiri sekitar 100 peserta dari perwakilan seluruh pengurus ranting NU se-kecamatan Jatinangor.

“Tantangan berupa cemoohan dan pelecehan yang dihadapi oleh para ulama tidak menjadikan jihad jam’iyyah yang menggelora dalam jiwa mereka tidak pernah mengerut bahkan semakin merasa tertantang untuk selalu memodifikasi variasi tabligh approach, hatta piranti-piranti budaya bagian kearifan local menjadi bagian variasi tabligh yang tak dapat dipisahkan” kata Sekretaris PCNU Sumedang Aceng Muhyi dalam sambutannya.

Pimpinan Pesantren Al-Falah ini, menambahkan bahwa saat ini pun NU menghadapi hal yang sama terutama wilayah Jatinangor dimana penetrasi ideologi Wahabi begitu gencar menggurita menggoyang imunitas sosio-spiritualitas warga NU (Nahdliyin).

“Karena itu sebagai warga Jatinangor sekaligus pengurus MWCNU kami mengharapkan kepada para kiai semua untuk selalu memproteksi setiap gerakan mereka dengan pendekatan yang lebih elegan karena mereka kebanyakan kaum migrant akademik yang notabene civitas akademika," katanya.

Halaqah yang dihadiri para pengurus ranting NU kecamatan Jatinangor menghasilkan beberapa beberapa kesimpulan dan sikap penting. Berkaitan dengan fenomena Ahmadiyyah dan Wahabiyyah di Jatinangor, diharapkan seluruh pengurus baik ranting maupun MWCNU untuk selalu mempertajam muatan dakwah agar jama’ah NU tidak berpaling.

Kepada pemerintah setempat, para peserta halaqah berharap pemerintah mampu menjawab penyimpangan agama ini dengan cepat dan tepat apalagi Jatinangor merupakan daerah pendidikan dan gerbang sumedang.

Pemerintah juga diharapkan mampu mengejawantahkan kebijakan publik yang proporsional dan berkeadilan terutama untuk Jatinangor. “Selama ini masyarakat lokal hanya mendapatkan getah kemajuan semu karena tidak ada kuota khusus untuk penduduk lokal yang berprestasi dan miskin berkuliah gratis di perguruan tinggi di Jatinangor,” demikian dalam halaqah Aswaja itu. (nam)http://www.nu.or.id/page.php?lang=id

Pesan ""

Kontribusi dan Saran Anda akan digunakan untuk menyempurnakan kualitas Blog Baiturahman medini dan saran anda dapat ditampilkan secara maksimal.

إعلان-iklan2

 
Copyright © 2009 MASJID BAITURAHMAN MEDINI